
Imamuna as-Syafii (Rahimahullah) setidaknya pernah mengeluhkan dua hal
dalam hidupnya. Pertama, kesukaaran (Difficulty) dalam menghafal yang
kemudian dikonsultasikan pada guru spiritualnya, Imam Waqi’. Untuk mencapai
derajat kesempurnaan dalam menghafal tinggalkanlah maksiat. Ucap imam Waqi’
pada Imam Syafii (Syakautu ilal Waqi’ an Suui Hifdzi wa Arsyadani ilaa
Tarkil Ma’ashii).
Kegundahan Imam Syafii terbantah! Orang Barat atau Western People,
kenapa dalam ranah keilmuan lebih progresif dan unggul padahal mereka setia
pada kemaksiatan ketimbang para santri yang senantiasa merawat dirinya dengan
tirakat, wirid dan semacamnya? Jawabannya adalah satu, bahwa usaha lahiriyah
orang barat lebih serius dan intens ketimbang para santri yang lebih banyak
bersantai ria dan hanya menggandalkan usaha spiritualitas lalu berharap ketiban
ilmu laduni tanpa perlu menelaah keilmuan dengan khusyuk.