Nama Buku : Mutiara Hikmah Tasawuf (Terjemah Kitab
an-Nawadir)
Penerjemah : Abd. Hakim Ridlwan
Penerbit : Pustaka Tebuireng
ISBN : 978-602-8805-30-8
Halaman : XVIII + 470
Cetakan : I, 2015
Resensor : Muhammad Septian Pribadi
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”
Setiap
kisah memiliki hikmah, dan setiap hikmah membawa berkah. Goresannya yang
sederhana, mampu menyiratkan kisah penuh makna. Mencubit, tanpa menimbulkan
luka. Menyisakan keteduhan rasa. Seperti itulah kisah, syarat makna dan mutiara
yang coba dituturkan oleh Abd. Hakim Ridlwan dalam buku “Mutiara Hikmah Tasawuf
Terjemah Kitab an-Nawadir.”
Secara
terminologi Arab, an-Nawadir artinya yang langka atau anekdot. Sebuah
cerita singkat yang menarik dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting
atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Dalam
al-Quran sering kali dipaparkan oleh Tuhan tentang kisah-kisah umat terdahulu.
Mulai dari yang meraup kenikmatan dan tertimpa penderitaan. Semua memiliki
hikmah dan ibroh bagi umat selanjutnya dalam bertindak. Kisah menjadi
sebuah acuan untuk pribadi dan kelompok dalam memilih dan memilah berbagai hal
agar tak salah langkah.
Kisah
bukan hanya sekedar cerita, bisa juga sebagai informasi. Semua informasi yang dilihat, didengar, dicium,
dan dirasa oleh manusia sebagian akan masuk ke alam bawah sadar mereka. Itulah
cara otak mengurangi beban agar bisa fokus pada hal-hal yang sedang dihadapi di
alam sadar. Apa yang sudah tersimpan di alam bawah sadar, akan muncul
sewaktu-waktu bila manusia menghadapi masalah yang relevan dengan informasi
itu.
Budaya
berkisah tentang cerita yang baik dan motivasi perlu dihidupkan di zaman yang
serba mobile seperti sekarang ini. Segala sesuatu semakin mudah dan
instant. Padahal jika ditelisik lebih dalam, berkisah mempunyai power
dalam membentuk kepribadian seseorang.
Seorang
psikolog bernama David Mc Clelland pernah melakukan penelitian sejarah terhadap
dua bangsa besar yang saling bersaing beberapa abad lampau: Inggris dan
Spanyol. Sejarah menunjukkan bahwa Inggris lah yang akhirnya menang. Mc
Clelland menemukan rahasia kemenangan Inggris, ternyata para orang tua selalu mendongengkan
kisah-kisah yang mengubah nasib manusia kepada anak-anak mereka. Itulah
sebabnya para pemuda Inggris pantang menyerah untuk meraih kejayaan, baik bagi
diri maupun bangsa mereka.
Buku yang diterbitkan oleh Pustaka Tebuireng dan
diterjemahkan oleh Abd. Hakim Ridlwan ini merupakan karya monumental Syekh
Syihabuddin Ahmad bin Salamah al-Hufi, al-Qalyubi Rahimahullah Anhu yang
berasal dari Negeri Seribu Nabi alias Mesir. Dalam buku ini bertutur berbagai
kisah yang mempesona dan penuh keajaiban. Membacanya seakan membawa kita pada
dimensi dimana kisah itu terjadi.
Selain membaca buku ini, jiwa kita serasa beranjak
untuk menjadi saksi dalam setiap peristiwa yang penulis tuturkan. Melayang ke
negeri lain, menggagumi keajaiban Tuhan, dan menyegarkan jiwa kita yang haus
akan hikmah. Kerap kali hikmah mudah dipetik dan diterima nurani manakala
disajikan dengan lembut dan renyah, seperti sebuah kisah.
Suatu ketika seorang tua yang ditumpahi sebaskom
abu, lalu dia sujud syukur, kemudian ditanya tentang prilakunya itu. Lalu dia
menjawab, “Saya khawatir kalau saya ditumpahi sebaskom api. Maka jika saya
diberi keringanan dengan sebaskom abu ini darinya, apakah saya tidak bersyukur
kepada Allah SWT? (hal. 198)
Sering kali kita merasa kurang dalam berbagai hal.
Padahal rasa syukur kita akan nikmat tidak seharusnya menunggu sebuah
kebahagian datang, justru dengan bersyukur kita akan merasa bahagia. Tuhan
sendiri yang berjanji dalam sabda-Nya, “Jika engkau bersyukur atas nikmat
niscaya Aku tambahkan, apabila engkau kufur dengan nikmat-Ku. Sesungguhnya
siksa-Ku amat pedih.”
Buku yang kental dengan nuansa Tasawuf ini mampu
menggetarkan hati setiap pembacanya. Isinya bukan sekedar keajaiban tentang
kepatuhan hamba kepada Tuhan tapi juga berisi peringatan yang dapat mengetuk
sanubari qolbu.
Ada seorang laki-laki yang hidup pada zaman Nabi
Musa A.S yang biasa berdakwah menyampaikan sabda Nabi Musa. Berselang beberapa
waktu Nabi Musa tak lagi melihatnya. Kemudian seorang lelaki dan seekor babi
datang kepada Nabi Musa di gunung hitam dan berkata kepada Nabi Musa, “Wahai
Nabiyullah! Apakah engkau mengenal Si Fulan?” Lalu beliau menjawab, “Iya. Saya
mendengarnya.” Kemudian dia berkata, “Si Fulan itu adalah babi ini.” Nabi Musa
berdoa kepada Tuhannya agar dia dikembalikan seperti semula, agar bisa bertanya
kepadanya mengapa dia dijadikan seperti itu. Lalu Allah SWT. berfirman, “Wahai
Musa! Jika engkau berdoa dengan doanya Nabi Adam dan nabi-nabi lainnya, niscaya
Saya tidak akan mengabulkanmu. Tetapi Saya beritahukan kepadamu mengapa Saya
melakukan demikian itu. Karena dia makan harta dunia ini dengan menjual
agamanya.” (hal. 150-151)
Hikmah adalah kebijaksanaan dalam sebuah peristiwa.
Malik bin Anas mengartikan
hikmah adalah, “Pengetahuan dan pemahaman yang dalam
terhadap agama Allah, lalu mengikuti ajarannya.” Jika seseorang
mampu mengambil hikmah maka pada saat yang sama dia berusaha meraih anugrah
dari Tuhannya. Dan beruntunglah mereka yang dikaruniai hikmah oleh Sang Maha
Bijaksana.
”Allah
menganugrahkan al-Hikmah kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran.” (al-Baqarah : 269)
Hiduplah seorang
lelaki yang hidup di hutan. Dia mempunyai seekor ayam jago yang membangunkannya
untuk shalat, seekor anjing yang menjagannya dari pencuri, dan seekor keledai
yang membawakan air dan tenda untuknya. Pada suatu waktu dia pergi ke temannya
untuk bercakap-cakap dan terdengar kabar bahwa seekor musang menerkam ayam
jagonya. Lalu dia berkata, “Itu lebih baik, Insyallah.” Kemudian anjingnya mati
dan dia berucap, “Itu lebih baik, Insyallah.” Dan ada berita lagi bahwa seekor
serigala telah membelah perut keledainya. Lalu dia berkat, “Barangkali itu
lebih baik, Insyallah.” Ketika malam tiba dia menuju rumahnya. Kemudian pagi
hari tiba, dia melihat bahwa teman-temannya tadi telah ditawan dan dirampas
hartanya oleh musuh disebabkan suara ayam jago, gonggongan anjing, dan teriakan
keledai. Sedangkan rumahnya selamat. (hal. 143-144)
Sikap menyerahkan
kepada Allah dalam segala hal adalah sikap terpuji yang seharusnya dimiliki
oleh setiap muslim. Mungkin saja ada rahasia yang ingin ditampakkan Tuhan bagi
hamba-Nya yang sulit dijangkau oleh rasionalitas manusia. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”
(al-Baqarah : 216)
Buku yang mengulas tentang Kitab an-Nawadir
ini semakin lengkap dengan diskripsi tentang beberapa hal ghaib. Seperti visualisasi
dalam kata tentang Baitul Ma’mur, Kautsar, Terompet Isrofil, Arsy dan lainnya.
Ditambah lagi dengan kumpulan faedah-faedah.
Seperti keutamaan memperhatikan Basmalah, keutamaan Hari Asyura’, keutamaan
membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada malam jumat, asal mula adanya
garam, jasad yang tidak rusak dan seterusnya.
Diriwayatkan Aisyah R.A membeli seorang budak perempuan.
Lalu malaikat Jibril turun menemui Nabi Muhammad dan berkata, “Wahai Muhammad!
Keluarkan perempuan ini dari rumahmu, karena dia termasuk ahli neraka.” Sebab
itu, Aisyah mengeluarkan budak itu dari rumahnya dan memberinya sedikit kurma.
Dalam perjalanan, perempuan itu makan separuh kurma. Kemudian bertemu seorang
fakir dan memberi sisa kurmanya. Malaikat Jibril lalu datang kepada Nabi dan
memerintah kepadanya agar mengambil budak perempuan itu lagi, sebab dia telah
menjadi ahli surga karena sedekah tersebut. (hal. 240)
Kini buku yang layaknya seperti amarta (air
kehidupan) bagi gersangnya hati dalam genggaman. Jika suatu kebaikan dapat
memberikan keindahan tak ada salahnya menyisihkan sebagian harta untuk melepas
dahaga. Wallahu a’alam.
Pernah dimuat di: http://tebuireng.org/menimba-amarta-melepas-dahaga/
Pernah dimuat di: http://tebuireng.org/menimba-amarta-melepas-dahaga/
No comments:
Post a Comment