Update

Ibu Seribu Peran*

Thursday 15 October 2015

Nama Buku         : Ibuku Inspirasiku
Penulis                : Dr (Hc), Ir. KH. Salahuddin Wahid
Penerbit              : Pustaka Tebuireng
ISBN                    : 978-602-8805-31-5
Resensor             : M. Septian Pribadi

from: Twitter @AlissaWahid

Ibu oh Ibu, satu kata namun penuh makna. Pepatah mengatakan, dibalik lelaki yang tangguh terdapat wanita yang kukuh. Didalam keluarga yang sukses dan berhasil tersimpan peran vital seorang ibu. Ibu adalah salah satu kunci penentu kesuksesan seorang anak, tak bisa dipungkiri apabila julukan “Madrasah Ula wa Aula” (sekolah pertama dan utama) bagi kepribadian seorang anak disematkan pada pundak seorang wanita yang tangguh, kita sering menyebutnya –Ibu.

Rasul bersabda ketika salah seorang sahabat bertanya, kepada siapa aku utamakan baktiku? Ibu, jawab Rasul, lalu siapa lagi? Ibumu, lalu siapa lagi? Ibumu, selanjutnya siapa lagi? Ayahmu, pungkas Hadraturrasul. Tanpa menafikan peran seorang ayah, Ibu memiliki sentuhan magic terhadap putra-putri mereka. Seorang Ibu bisa menyulap anak-anaknya seperti apa nantinya, tergantung bagaimana ia mendidik anaknya.

Hal serupa terbukti ketika seorang ibu harus membesarkan 6 anak yang masih muda seorang diri (single parent). Ketika KH. Wahid Hasyim wafat sebab kecelakaan mobil di wilayah Cimindi pada tanggal 18 April 1953 kondisi keluarga berubah drastis. Jika saja Bapak  (Yai Wahid) masih ada tentunya beban keluarga lebih ringan dipikul bersama dengan Ibu (Nyai Solichah), tapi takdir berkata lain. Ibu harus menjadi seorang single parent di usia yang masih muda, 30 tahun dan ditambah jabang bayi yang masih dalam kandungan. (hal. 10)

‘Menimba Amarta, Melepas Dahaga’ (Terjemah an-Nawadir)

Nama Buku    : Mutiara Hikmah Tasawuf (Terjemah Kitab an-Nawadir)
Penerjemah   : Abd. Hakim Ridlwan
Penerbit        : Pustaka Tebuireng
ISBN               : 978-602-8805-30-8
Halaman        : XVIII + 470
Cetakan         : I, 2015
Resensor        : Muhammad Septian Pribadi



Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”

Setiap kisah memiliki hikmah, dan setiap hikmah membawa berkah. Goresannya yang sederhana, mampu menyiratkan kisah penuh makna. Mencubit, tanpa menimbulkan luka. Menyisakan keteduhan rasa. Seperti itulah kisah, syarat makna dan mutiara yang coba dituturkan oleh Abd. Hakim Ridlwan dalam buku “Mutiara Hikmah Tasawuf Terjemah Kitab an-Nawadir.”

Secara terminologi Arab, an-Nawadir artinya yang langka atau anekdot. Sebuah cerita singkat yang menarik dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Dalam al-Quran sering kali dipaparkan oleh Tuhan tentang kisah-kisah umat terdahulu. Mulai dari yang meraup kenikmatan dan tertimpa penderitaan. Semua memiliki hikmah dan ibroh bagi umat selanjutnya dalam bertindak. Kisah menjadi sebuah acuan untuk pribadi dan kelompok dalam memilih dan memilah berbagai hal agar tak salah langkah.

 

Most Reading

Sidebar One